Sumber : infosindo.com
Batusangkar>>Dunia seni tradisi Minangkabau, khususnya para pecinta saluang berduka karena meninggalnya sesepuh pendendang saluang, Hj. Syamsimar dalam usia 75 tahun yang didahului dengan sakit. Syamsimar menghadap yang Maha Kuasa Selasa, 14 Juni 2011 sekitar jam 17.00 Wib di rumahnya yang sangat sederhana di Jorong Guguak Nagari Pariangan Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar.
Pendendang yang telah mencetak belasan orang generasi penerus seni tradisi ini, juga dikenal sebagai pencipta puluhan lagu saluang klasik, antara lain Singgalang, Piaman Lamo, Guguak Maniti Ameh, Manyongsong Riak dan Lintau Basiang.
Menurut Malin Cayo peniup saluang yang sudah tersohor di blantika seni tradisi saluang yang juga salah seorang anak didiknya, Syamsimar telah aktif sejak tahun 60-an dan istirahat sejak lima tahun lalu.
Pada tahun 70-an Syamsimar mulai masuk dunia rekaman dan belasan edisi kasetnya membludak di tengah-tengah masyarakat. Waktu itu jumlah pendendang saluang belum banyak sehingga penampilannya senantiasa ditunggu-tunggu. Pendendang lainnya yang mengikuti jejak beliau antara lain adalah Siti Rasani dari Tanjuang Emas dan Ernilitis dari Sungayang.
Hingga pertengahan tahun 2000-an nama Syamsimar masih berkibar dan almarhumah banyak diundang ke luar Provinsi Sumatera Barat hingga ke Malaysia. Sampai sekarang banyak muridnya yang berkiprah di dunia saluang, seperti Nel, Ayu dan Oca. Maka sebagai sesepuh seni tradisi Minangkabau, Syamsimar telah menggoreskan tinta emas dalam dunia seni musik saluang.
Dalam penampilannya biasanya Syamsimar didampingi oleh Sutan Sati sebagai peniup saluang yang adalah juga suaminya sendiri. Kemudian setelah Sutan Sati meninggal dunia, peniup saluang yang mendampingi dendang Syamsimar adalah Hen Peke dan Malin Cayo. Menurut Nazirwan, salah seorang peniup saluang dari Sanggar Sari Bunian Macan Andaleh Sungayang, Syamsimar juga mahir memainkan alat musik saluang, sarunai dan bansi.
Senin, 27 Juni 2011 rombongan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Alfian Jamrah menjenguk 2 X 14 hari. Ikut bersama rombongan Buya Kamaruzzaman pembina saluang dendang dan peniup saluang Malin Cayo dan Nazirwan serta pembina pacu jawi Helni Rusyda dan Zaitinal. Pemda Tanah Datar mengucapkan belasungkawa atas berpulangnya sesepuh saluang yang banyak diminati masyarakat tersebut, dan semoga diterima di sisi-Nya. (Alfian Jamrah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar